Menjelang masa berakhirnya kepemimpinan seorang kepala pemerintahan di daerah pasti akan ditandai dengan bermunculan figur-figur baru yang ingin menggantikan posisi dari kepala pemerintahan yang sebelumnya. Disamping itu tentunya Sang pemimpin yang sebelumnya pasti masih ingin dan berusaha bagaimana agar dia bisa kembali menduduki posisi tersebut ke periode berikutnya. Tidak terkecuali kondisi di Simalungun saat ini. Dengan akan berakhirnya masa kepemimpinan Bapak Zulkarnaen Damanik selaku Bupati Simalungun, saat ini mulai marak dibicarakan siapa yang pantas untuk menduduki posisi ataupun jabatan Bupati Simalungun pada periode yang akan datang. Diantara para Bakal calon tersebut kita sebutlah misalnya Bapak Lio Jamariah, Bapak Ir. Mahrum Sipayung. Persoalan masalah munculnya bursa calon tersebut merupakan hal yang lumrah sebenarnya dalam menjelang berakhirnya masa kepemimpinan seorang kepala daerah.
Persoalan yang terpenting saat ini sebenarnya apa missi dan visi seorang calon Bupati yang kita harapkan memiliki andil yang sangat besar dalam mewujudkan perbaikan kondisi daerah tersebut dilihat dari segi perbaikan tatanan kehidupan masyarakat daerah itu sendiri. Dan permasalahan ini merupakan permasalahan yang global baik dari sisi politik, sosial budaya dan ekonomi tentunya yang merupakan ujung tombak maju tidaknya sebuah pembangunan di daerah. Salah satu faktor yang terpenting didalam meningkatkan kemajuan sebuah daerah adalah ketika sektor perekonomian daerah tersebut bisa meningkat, sektor perekonomian otomatis akan berlandaskan pada sektor pertanian dan sektor perdagangan. Kedua sektor ini sangat erat kaitannya dengan masalah infra struktur. Berbicara masalah infra struktur kita bisa melihat faktor yang sangat vital yaitu masalah transportasi. Akhir tahun kemarin ketika saya berkunjung ke daerah Tigarunggu dan harus melewati kota Pematang Raya yang sekarang ini menjadi ibukota Kabupaten Simalungun keprihatinan muncul di dalam diri saya melihat kondisi jalanan yang sudah sedemikian parahnya kondisi kerusakannya, demikian juga sampai ke perbatasan Raya Huluan Tigarunggu kondisi jalanan masih sama, memasuki daerah Tigarunggu baru kondisi jalanan sudah lebih baik. Sepintas saya berpikir kalau kondisi jalanan seperti itu bisa jadi sebenarnya para pedagang yang ingin membeli hasil tani dari daerah Simalungun ini akan enggan untuk datang, apalagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di Simalungun melihat kondisi jalanan yang seperti itu apakah mereka akan tertarik. Bahkan bisa saja timbul satu pemikiran yang lebih ekstrim lagi, jangan-jangan selama Bapak Bupati kita saat ini serta para anggota Dewan yang terhormat tidak pernah mengunjungi kantor nya yang ada di Pematang Raya, bisa saja mereka untuk kebutuhan pertemuan dan yang lainnya memilih kota Siantar tempat untuk bertemu. Persoalan transportasi ini memang sudah bukan persoalan baru lagi di daerah Simalungun, tetapi apakah persoalan-persoalan lama itu belum pernah dipikirkan bagaimana solusi terbaiknya oleh Para Kepala Pemerintahan kita yang sudah gonta-ganti.
Untuk itulah kalau mau ditanya siapa yang layak untuk memimpin Kabupaten Simalungun selanjutnya, jawaban yang terbaik adalah yang memiliki visi dan misi ke depan yang berorientasi kepada perbaikan pembangunan di Simalungun dari berbagai sektor, khususnya sektor pertanian yang menjadi ujung tombak perekonomian Kabupaten Simalungun yang sesungguhnya.
Kamis, 18 Februari 2010
Maraknya Pencalonan Bupati Simalungun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda