Sabtu, 30 Mei 2009

Prinsip Hidup Sehat Dengan Makanan Yang Sehat

Prinsip hidup sehat pada dasarnya merupakan prinsip hidup yang mengacu kepada bagaimana kita mengatur pola makan, istrahat, berolahraga dan bekerja. Secara umum hal tersebut akan berpengaruh terhadap kesehatan kita. Satu sisi yang terpenting yang harus diperhatikan adalah masalah apa yang kita makan dan minum setiap hari. Barangkali setiap pagi atau sore sepulang dari bekerja kita akan singgah di Super Market untuk belanja keperluan dapur ataupun malam hari sehabis makan malam kita pergi berbelanja ke Pasar Induk atau ke Kramat Jati untuk membeli sayuran dan lauk-pauk seperlunya. Tetapi pernahkah kita terpikir bagaimana rangkaian proses sayuran tersebut sampai ke pasar sejak pertama sekali ditanam oleh si petani di Cianjur atau di Sukabumi sana..???
Pola pikir petani saat ini masih hanya sebatas bagaimana caranya untuk menghasilkan produk pertanian mereka yang tampak mulus serta memiliki bobot yang mampu meningkatkan nilai jual. Sehingga dengan demikian segala upaya akan dilakukan. Untuk meningkatkan bobot tanaman si petani tersebut akan menggunakan berbagai pupuk kimia yang penggunaannya relatif lebih mudah dibanding jenis pupuk lainnya (pupuk kandang atau pupuk organik). Demikian juga ketika tanaman mereka mulai terserang hama atau penyakit maka mereka tidak enggan untuk menggunakan berbagai jenis pestisida maupun insektisida yang jika kita lihat sendiri secara langsung rasanya kita tidak akan sanggup lagi untuk mengkonsumsi produk tersebut. Memang kondisi ini menjadi satu dilema yang patut kita renungkan bersama, disatu sisi kesadaran petani akan bahaya penggunaan pupuk kimia serta pestisida kimia. yang berlebihan sepertinya belum terpikirkan oleh mereka , dan disisi lain kebutuhan kita akan bahan pangan seperti sayuran serta lauk-pauk lainnya harus terpenuhi setiap hari. Secara tidak kita sadari dengan mengkonsumsi produk-produk pertanian saat ini sedikit demi sedikit kita telah menimbun kandungan sisa-sisa zat kimia yang berbahaya kedalam tubuh. Barangkali pernah secara spontan terasa kenapa sayuran yang kita makan sepertinya agak pahit, itu adalah salah satu pertanda kalau pada saat itu kita telah akan menelan residu (sisa) kandungan bahan kimia berbahaya yang terdapat di dalam sayuran tersebut. Fenomena munculnya berbagai penyakit berbahaya dewasa ini secara umum dipengaruhi oleh apa yang kita konsumsi setiap hari.Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian WHO (Organisasi Kesehatan Sedunia) tentang metabolisme, yang ternyata menunjukkan bahwa air susu ibu (ASI) di Pulau Jawa ada yang telah tercemar pestisida. Padahal ASI dikampanyekan sebagai susu terbaik bagi bayi. Secara tidak langsung, proses ancaman kehidupan berlangsung lewat kasih sayang para ibu. Lalu, apa yang dirasakan seorang suami yang melihat istrinya sedang menyusui anaknya dengan air susu yang tercemar? Pestisida telah lama diketahui menyebabkan iritasi mata dan kulit, gangguan pernapasan, penurunan daya ingat, dan pada jangka panjang menyebabkan kanker. Jika ibu hamil mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung residu pestisida, maka janin yang dikandungnya mempunyai risiko dilahirkan dalam keadaan cacat.
Akhir-akhir ini Gerakan Pertanian Organik mulai dikumandangkan. Hanya saja gerakan tersebut masih terfokus di beberapa daerah saja belum menyeluruh sehingga produk yang mereka hasilkan terkesan menjadi produk yang eksklusif karena harganya yang jauh lebih mahal dibanding produk yang dihasilkan secara konvensional dan produk-produk tersebut juga kita hanya akan dapatkan di store-store tertentu seperti Ranch Market, Warung Organis dan yang lainnya. Dengan kondisi yang demikian lalu apa yang bisa kita lakukan minimal untuk mengurangi penimbunan zat-zat kimia berbahaya tadi melalui makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari.?
Buat kalangan yang memiliki tingkat perekonomian yang menengah keatas barangkali belum menjadi beban yang teramat berat untuk mulai beralih belanja keperluan dapurnya di Store-store yang khusus memasarkan produk-produk low chemical ataupun produk organis tetapi bagaimana untuk kalangan ekonomi pas-pasan.?
Untuk meminimalisasi kondisi tersebut Gerakan Pertanian Organik atau pertanian berwawasan lingkungan sudah mulai digalakkan dibeberapa daerah yang justru digagasi oleh beberapa kalangan yang peduli akan lingkungan maupun orang-orang yang peduli akan kesehatan masa kini dan dimasa yang akan datang. Hanya saja jika permasalahan tersebut hanya dipikirkan oleh segelintir orang saja tanpa adanya peran aktif dari pemerintah bahkan dari kita secara umum maka kondisi tersebut akan mengalami perobahan yang sangat lama sekali. Yang menjadi pertanyaan apa yang menjadi peran serta kita sebagai masyarakat umum khususnya yang tinggal di perkotaan. Hal yang teramat kecil barangkali yang bisa kita lakukan pada saat kita pulang ke kampung halaman dimana mayoritas orangtua kita hidup dari bertani, pernah tidak kita menanyakan bagaimana mereka melakukan proses pertanaman atau budidaya pertaniannya, seberapa tinggi volume penggunaan pupuk kimia maupun pestisida kimia yang mereka gunakan. Kita tidak bisa menutup diri akan bahaya yang ditimbulkan oleh dampak penggunaan sarana produksi pertanian tersebut. Dengan memberikan sedikit pemaparan akan hal tersebut kepada mereka minimal kita sudah turut membantu membuka wawasan mereka untuk mulai terpikir akan hal tersebut. Karena jika fenomena ini berlangsung lebih lama lagi Apa yang akan terjadi terhadap anak cucu kita dimasa yang akan datang….?????


“Keep Your Body because is a gift from GOD”

2 komentar:

  1. Sekarang roti menjadi hot issue di Amerika ketika org Amerika-pun sekarang ini menjerit: Too Much Bread Improver, Too much Bread softener, Too Much Preservative.

    Pengujian roti di Malaysia menunjukkan bahwa 92% dari roti yang ber-edar (termasuk roti ternama atau roti yang dihidangkan di restoran siap saji) mengandung pengawet hingga 5 kali dari yang dibenarkan oleh undang-undang.
    Diperkira-kan hal yang sama juga terjadi pada industri makanan di Indonesia-pun.

    Di Indonesia makanan basah seperti mie basah, bakso basah, tahu basah, roti, dll, mengandung terlalu banyak pengawet. Dan karena mau murah mereka memakai pengawet yang bukan food grade. Padahal kebanyakan pengawet dihubungkan dengan penyakit ADD hiperaktive. Dan Bread Improver yang terlalu banyak untuk supaya roti dapat mengembang besar sekali bisa menimbulkan kanker (Source Wikipedia: Bread Improver)

    Kemarin ini di sekolah untuk anak kurang mampu, aku lihat anak cewek umur 5 tahun cakep, tapi kalau diperhatikan lagi anak kecil ini terkena penyakit ADD hiperactive(Jadi kerja-nya goyang melulu). Kasihan sekali, ya !!

    Sekarang juga sudah ada pengganti roti yang lebih sehat, yaitu roti beras kering (rice cake).
    Kalau yang buatan Australi nama-nya Sun Rice, kalau yang buatan lokal nama-nya N_asiKriuk Debbie (Tersedia di All Fresh atau Mini market Nano Pluit atau Supermarket Rezeki). Harga-nya juga tidak mahal.
    Rice cake /roti beras kering ini:
    Karena kering, tidak perlu pengawet.
    Karena terbuat dari beras, tidak perlu pengembang yang bisa menyebabkan kanker.
    Karena terbuat dari beras, bukan gandum, rendah kalori-nya, bisa tetap langsing.

    Karena banyak-nya obesitas (kegemukan), org Amerika sekarang juga berpindah dari gandum ke beras (cereal mereka yg pakai beras seperti cocoa puff atau rice krispy).

    Trm kasih.

    BalasHapus
  2. Memang banyak anak-anak sekarang ini kecenderungan menjadi hyperactive, ketika hyperactive tersebut terjadi secara natural tidak masalah, tetapi ketika hyperactive tersebut justru disebabkan gangguan hormonal dalam tubuhnya itu akan menjadi masalah

    BalasHapus

komentar anda

 
x -->