Jumat, 08 Mei 2009

PUPUK ORGANIK MERUPAKAN SALAH SATU SOLUSI DALAM MENGHADAPI MASALAH GLOBAL SAAT INI

BAGIAN I

Secara sepintas mungkin pernyataan dari judul diatas terasa mengada-ada, bagaimana mungkin penggunaan pupuk organik bisa menjawab ataupun mengatasi permasalahan global yang terjadi saat ini khususnya di negara kita tercinta Indonesia ini. Tetapi kalau kita coba telusuri satu persatu yang menjadi permasalahan kita saat ini, kita akan bisa memahami kenyataannya
Permasalahan yang terjadi yang sedang umum adalah :
1. Rendahnya produksi pertanian kita dilihat dari sisi kuantitas dan kualitasnya.


2. Semakin menurunnya tingkat kesuburan tanah kita.
3. Terjadinya pembukaan lahan baru secara besar-besaran untuk areal pertanian.
4. Terjadinya arus urbanisasi secara besar-besaran akibat para petani merasa kehidupan bertani tidak menjanjikan masa depan yang lebih baik.

5. Efek pemanasan global (Global warming) yang sudah menjadi ancaman bagi kehidupan dunia.
6. Semakin rendahnya kualitas kesehatan manusia akibat pola konsumsi sehari-hari.
Kalau kita merenung sejenak kebelakang era tahun 80-an Indonesia dikenal sebagai salah satu negara swa sembada pangan bahkan bisa melakukan ekspor beras secara besar-besaran keluar negeri. Hal tersebut bisa dimaklumin mengingat kondisi pada saat itu produksi padi kita memang sangat tinggi berkisar 7-8 ton per ha. Hal tersebut didukung dengan revolusi hijau pada saat itu yang menganjurkan penggunaan pupuk anorganik dalam bentuk hara makro yang memang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang besar. Hanya saja para petani kita kurang diberi pemahaman efek yang terjadi akibat penggunaan pupuk kimia yang cenderung berlebih dan berkesinambungan dalam jangka waktu lama tanpa diimbangi dengan pemberian pupuk organik.


Akibat dari kondisi ini semakin hari efek residual pupuk kimia semakin tinggi tingkat endapannya di dalam tanah kita. Residu kimia yang berada di dalam tanah semakin tinggi sementara kondisi unsur hara mikro yang juga dibutuhkan oleh tanaman dalam proses pertumbuhannya semakin menipis tingkat ketersediaannya di dalam tanah akibat serapan yang dilakukan oleh tanaman dan semakin sedikitnya populasi mikroorganisme tanah yang mati akibat keracunan residu kimia yang berada di dalam tanah tersebut. Di sisi lain dengan semakin berkurangnya mikroorganisme tanah yang mempunyai peranan di dalam perbaikan struktur tanah mengakibatkan pergerakan atau pertumbuhan perakaran menjadi terhambat dan juga sulitnya akar untuk mendapatkan oksigen di dalam tanah. Mikroorganisme juga sebenarnya mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam melakukan suplai unsur hara baik makro maupun mikro terhadap tanaman.


Pemberian pupuk kimia yang masih tetap kontiniu kita berikan juga tidak akan memberikan pengaruh yang nyata karena rendahnya pH tanah juga berpengaruh terhadap proses penguraian pupuk kimia menjadi unsur atau ion yang bisa diserap oleh tanaman. Cuma permasalahannya petani cenderung berpikir produksi nya rendah karena pemberian pupuknya dirasa masih kurang jadinya yang terjadi cenderung petani melakukan pemupukan melebihi dosis rekomendasi pemupukan. Dengan kondisi ini jelas permasalahan petani untuk meningkatkan produksinya tidak akan terjawab malah justru semakin menurun dan timbul permasalahan baru dengan semakin tingginya biaya produksi. Jadi dalam hal ini jelaslah bahwa rendahnya kualitas maupun kuantitas produk pertanian kita salah satunya adalah akibat sistem pemupukan berimbang yang belum tepat, dimana kita hanya terfokus pada penggunaan pupuk anorganik dalam hal ini pupuk yang mengandung unsur N, P dan K saja. Sementara untuk input hara mikro sangat jarang kita berikan, dimana hal ini bisa kita lakukan dengan pemberian pupuk organik. Pupuk organik yang tepat akan mampu membantu perbaikan kondisi tanah, perbaikan mutu pertumbuhan tanaman serta peningkatan produksi tanaman.

Memilih pupuk organik juga tidak sembarang. Pupuk organik yang baik adalah pupuk yang telah melalui pengolahan yang tepat sehingga bahan baku pupuk tersebut tidak membawa jaringan yang justru bisa memicu timbulnya masalah baru seperti jamur, maupun bakteri yang bertahan didalam bahan baku pupuk tersebut. Demikian juga dengan biji-biji gulma/rumput liar yang tidak mampu dicerna oleh usus hewan misalnya pada waktu kita mempergunakan pupuk kandang. Kemudian pupuk organik yang baik adalah jika pupuk tersebut merupakan pupuk kandang ataupun pupuk kompos maka pupuk tersebut tidak mengeluarkan bau lagi dan sudah berbentuk seperti tanah serta jika digenggam terasa dingin. Hal ini menandakan kalau proses pematangan pupuk tersebut sudah benar-benar baik.
Namun justru lebih baik lagi kalau kita bisa mempergunakan pupuk organik yang berbentuk cair dan yang memang diolah dengan skala pabrikasi berteknologi tinggi. Dengan bahan baku yang benar-benar natural dan belum terkontaminasi, misalnya bahan baku dari daun bambu, atau dari rumput laut. Salah satu produk yang bisa dipergunakan sebagai alternatif adalah Pupuk Organik Cair Rite Grow-1, yang memiliki kandungan hara makro dan mikro yang lengkap disamping itu juga memiliki kandungan zat perangsang tumbuh yang alami serta kandungan humic acid yang bisa berfungsi sebagai biofungisida. Dengan bahan bakunya yang terbuat dari rumput laut memungkinkan jika pupuk ini mampu menjawab permasalahan petani didalam meningkatkan kualitas maupun kuantitas hasil produksi yang diharapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda

 
x -->