Minggu, 05 Desember 2010

EFISIENSI PEMUPUKAN PADA TANAMAN PADI

Padi merupakan salah satu komoditas utama di Indonesia. Bahkan bisa dikatakan hampir semua wilayah yang ada di Indonesia ini pasti memiliki areal yang ditanami dengan padi, baik itu padi sawah maupun padi gogo.

Berbicara mengenai penanaman padi maka mau tidak mau pasti tidak akan terlepas dari yang namanya pemupukan. Umumnya pemberian pupuk anorganik yang dianjurkan Urea=300 kg/ha, TSP=75-175 kg/ha dan KCl=50 kg/ha.
Pupuk Urea diberikan 2 kali, yaitu pada 3-4 minggu, 6-8 minggu setelah tanam. Urea disebarkan dan diinjak agar terbenam. Pupuk TSP diberikan satu hari sebelum tanam dengan cara disebarkan dan dibenamkan. Pupuk KCl diberikan 2 kali yaitu pada saat tanam dan saat menjelang keluar malai.

PEMUPUKAN PADI GOGO
a) Pupuk organik
Berasal dari tanaman pupuk hijau seperti Crotalaria juncea yang berumur 4-6 bulan atau dari pupuk kandang yang telah matang. Pupuk organik dibenamkan ke tanah dengan dosisi 10-30 ton/ha.
b) Pupuk anorganik
Pupuk yang diberikan berupa 150-200 kg/ha Urea, 75 kg/ha TSP dan 50 kg/ha KCl. Pupuk TSP dan KCl diberikan saat tanam dan urea pada 3-4 minggu dan 8 minggu setelah tanam.

PEMUPUKAN PADI SAWAH
Dosis pupuk tanaman padi sawah sangat dipengaruhi oleh jenis dan tingkat kesuburan tanah, sejarah pemupukan yang diberikan dan jenis padi yang ditanam.
Penggunaan dosis pupuk untuk padi sawah untuk lahan satu hektar adalah sebagai berikut Urea 200 Kg, SP36 200 Kg, dan KCL 100 Kg. Pemupukan dilakukan dua kali dalam satu kali budidaya (produksi) padi sawah. Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 12 hari dengan dosis pupuk sepertiga dari kebutuhan pupuk keseluruhan, sedangkan sisa pupuk diberikan pada tahap kedua yaitu kira-kira pada waktu tanaman berumur 40 hari.

Dari kondisi tersebut diatas maka bisa dikatakan kebutuhan pupuk anorganik pada tanaman padi per hektar nya berkisar total 500 kg/ha dengan potensi hasil panen sekitar 5 – 6 ton per Ha. Apakah jika dianalisa secara ekonomi hal ini sudah bisa dikatakan memberikan keuntungan bagi para petani padi, tentu saja belum karena masih hanya sebatas impas saja. Untuk itu sudah saat nya para petani padi melakukan efisiensi pemupukan dengan penggunaan pupuk organik D.I.Grow.

Pemupukan pada tanaman padi yang dikombinasikan dengan menggunakan pupuk organik cair D.I.Grow ditekankan untuk melakukan efisiensi penggunaan pupuk argonanik secara total sampai 30% hingga 50% dari total penggunaan biasanya, sehingga secara analisa bisa dilihat bagaimana efisiensi pemupukan setelah menggunakan Pupuk Organik D.I.Grow.

Dalam hal penambahan biaya untuk tenaga kerja juga tidak terlalu signifikan penambahan biaya karena penggunaan atau pengaplikasian Pupuk Organik D.I.Grow hanya 3 kali aplikasi saja.
Dengan melakukan pemupukan berimbang antara pupuk anorganik dengan pupuk organik seperti ini maka diharapkan peningkatan pendapatan petani bisa jauhlebih baik lagi. Rata-rata potensi peningkatan hasil produksi tanaman padi yang telah menggunakan Pupuk Organik Plus D.I.Grow bisa naik hingga 40% dari produksi sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda

 
x -->